Pamanku Kesalahanku

Tamparan yang Memusingkan 



Tamparan yang Memusingkan 

0Mo Yangyang melihat dunia di luar jendela. Hari sudah menjelang malam, lampu jalan baru saja dinyalakan. Lalu lintas sedang padat karena ini sudah jam pulang kerja.      
0

Ini adalah kota tempat Mo Yangyang telah tinggal selama 5 tahun. Bedanya saat ini, ia merasa bahwa dirinya sekarang berada di dunia fiksi ilmiah!     

Mo Yangyang berpikir bahwa Xie Xize, yang ada di depannya tadi, bukan Xie Xize sungguhan. Ya, bisa saja pria itu adalah Xie Xize yang palsu.      

Meskipun Xie Xize tidak membunuhnya dengan pisau bedah, tetapi Mo Yangyang merasa bahwa lelaki itu lebih menakutkan dan lebih rumit dari sebelumnya!     

Mo Yangyang menundukkan kepala melihat ke tangannya sendiri!     

Hari ini mungkin ia telah mencapai puncak kehidupan!     

******     

Mo Yangyang terburu-buru kembali ke restoran. Kebetulan, saat itu juga ada pelanggan yang masuk.      

Ia tidak punya waktu untuk melipat lengan bajunya, jadi ia dengan cepat mengenakan celemeknya. Melihat bahwa Latiao sedang menonton sebuah tayangan di televisi, ia pun menghampirinya dan bertanya, "Saat Mama pergi sebentar, apa sempat terjadi sesuatu?"     

"Tidak ada."     

"Apa yang sedang kamu lakukan selama seharian?"     

"Ehm.. menonton tentang perkembangan ekonomi negeriku...."     

Mo Yangyang mencubit wajah Latiao, "Anak badung, mama akan pergi ke dapur belakang. Nanti mama akan memasakkan sesuatu untukmu."     

Baru saja pergi, Latiao kemudian mengambil sisir kecil di sebelahnya untuk menyisir rambut. Setelah itu, ia terus menonton perkembangan pasar saham.     

Sejujurnya, Latio sudah menghasilkan banyak uang dari investasinya. Setelah dua hari berlalu, ia akan mendapatkan uangnya.     

Mo Yangyang memasak untuk para pelanggan, lalu ia juga menyisakan satu porsi untuk Latiao.      

Saat memanggil Latiao untuk makan, Mo Yangyang mendengar pembicaraan para pelanggan.      

"Apakah kalian tahu? Sore ini ada yang mati lagi di jalanan ini. Menurut kalian, bukankah jalanan ini sangat menakutkan? Sudah ada dua orang mati berturut-turut di jalan ini…"     

"Ini yang ketiga kalinya. Siapa di antara kalian yang melihat wanita tua penjual stik adonan goreng di jalan ini beberapa hari ini? Kudengar dari tetangganya, dia juga sudah mati!"     

"Ya Tuhan, ini terlalu menakutkan. Hari ini siapa yang mati?"     

"Pemilik restoran makanan laut di sebelah sana. Sebelumnya, setelah aku makan di sana, aku sempat terkena diare satu minggu. Lalu, aku mencarinya untuk minta pertanggungjawabannya. Akan tetapi dia tidak mau. Kurasa, ini balasan atas perbuatannya. Dia terlalu serakah mencari uang!"     

Mo Yangyang tertegun. Restoran makanan laut?      

Bukankah itu restoran milik Bos Wang, yang ingin memperkenalkan seorang temannya pada Mo Yangyang saat restoran Mo Yangyang baru saja didekorasi ulang?     

Hanya dalam beberapa hari, tiga orang tewas di sekitar jalanan ini. Ini sangat mengerikan!     

Mo Yangyang berharap tidak akan ada yang mati lagi. Jika tidak, seluruh bisnis di jalan akan terpengaruh.     

Firasat buruknya itu pun terjadi. Keesokan harinya, dalam obrolan grup dan forum lokal diberitakan bahwa sudah ada tiga orang tewas di jalanan dekat restorannya ini. Semua itu menghasilkan segala macam kecurigaan.     

Bisnis di jalanan kecil ini tiba-tiba anjlok. Bahkan para pelanggan yang suka rakus makan di restoran Mo Yangyang pun juga tidak datang ke sini lagi.      

Dalam beberapa hari terakhir, bisnis semakin memburuk. Bahkan ada desas-desus bahwa feng shui jalan ini telah dirusak, sehingga hal yang kotor muncul dari tanah dan akan menyebabkan semakin banyak orang yang terbunuh. Hal ini masih permulaan.      

Seketika, hati semua orang terasa gelisah!     

******     

Pada saat yang sama, Mo Shixuan dibebaskan setelah ditahan selama tiga hari. Ia pun dikembalikan ke Keluarga Mo.     

Begitu masuk ke kamar, ia dimarahi oleh Mo Jiancheng.     

Mo Jiancheng berkata dengan marah, "Kamu masih punya muka untuk pulang, ya? Mau taruh dimana mukaku saat bertemu dengan Keluarga Xie nanti?     

Mo Shixuan tampak menyedihkan dan matanya memerah. Luo Xi menepuk pundak suaminya dan berkata dengan lembut, "Dia juga tidak ingin ini terjadi. Dia masih muda, kita didik dia pelan-pelan. Suamiku, kamu bisa istirahat duluan."     

Mo Jiancheng pun dengan kesal membanting pintu dan pergi.     

Begitu ayahnya pergi, Mo Shixuan meratap sedih dan bersikap manja pada ibunya, "Bu, ini semua gara-gara Mo Yangyang. Ibu harus membantuku balas dendam padanya, jangan sampai membuatnya bebas...."     

"Plak!!" Tiba-tiba tamparan keras mendarat di pipinya, membuatnya merasa pusing!     

Mo Shixuan juga tidak percaya, "Ibu...."     

Tepat setelah Mo Shixuan berteriak, Luo Xi menampar Mo Shixuan lagi sampai jatuh ke lantai!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.